Tren dalam analisis teknikal adalah arah umum pergerakan harga suatu aset keuangan dalam jangka waktu tertentu. Suatu aset dianggap berada dalam tren bullish jika membentuk titik tertinggi yang lebih tinggi setelah kemunduran. Sebaliknya, ia berada dalam tren bearish ketika ia membentuk titik terendah yang lebih rendah dari titik terendah sebelumnya setelah melakukan kemunduran. Dalam tren yang sehat, selalu ada pergerakan besar (impuls) dan pergerakan sekunder (pullback). Tren berlanjut hingga harga kehilangan momentum.
Beberapa faktor dapat menyebabkan harga kehilangan momentum, seperti:
- Harga menguji level support/resistance yang kuat
- Aksi ambil untung oleh pelaku pasar
- Kondisi jenuh beli/jenuh jual
- Pengaruh mendasar seperti berita, pidato, atau rilis data (misalnya, reli saham Trump lebih dari 160% sebelum pemilu)
Ketika momentum memudar, harga kemungkinan akan berbalik arah, meski seringkali membutuhkan waktu. Dalam kasus seperti ini, trader harus segera keluar dari pasar untuk mengunci keuntungan atau menghindari potensi kerugian.
Apa itu Perdagangan Tren?
Trend Trading adalah strategi mencari keuntungan berdasarkan analisis pergerakan harga ke arah tertentu. Ini dapat diterapkan pada semua jenis aset, termasuk forex, emas, kripto, dan saham. Trend Trader memasuki posisi beli ketika suatu aset sedang mengalami tren bullish dan membuka posisi jual ketika suatu aset menunjukkan tren bearish. Pendekatan ini juga dikenal sebagai mengikuti tren.
Ada dua cara umum untuk memasuki tren:
- Entry on Breakout: Metode ini melibatkan pemantauan level support atau resistance utama. Ketika harga mendekati area tersebut, pedagang harus bersiap mengantisipasinya. Dalam tren bullish, trader membeli saat harga menembus resistance. Dalam tren bearish, pedagang menjual ketika harga menembus support.
- Entry on Pullback: Strategi ini berfokus untuk mendapatkan harga terbaik dengan menunggu pullback setelah pergerakan impulsif.
Beberapa kemunduran yang dapat digunakan untuk menerapkan metode ini antara lain:
- Kemunduran Fibonacci
- Kemunduran struktur
- Kemunduran garis tren
- Kemunduran berbasis indikator
Tren umumnya dikategorikan sebagai bullish, bearish, atau sideways. Tentu saja, pedagang tren menghindari membuka posisi selama pergerakan menyamping, karena harga berfluktuasi tidak menentu. Ketika terjadi sideways, pedagang harus memilih aset tren yang berbeda. Selama periode ini, pedagang dapat menggunakan alat seperti penyaring saham untuk menemukan aset yang sedang tren.
Kesimpulan
“Tren adalah teman Anda” adalah pepatah terkenal dalam trading. Namun untuk sepenuhnya memanfaatkan tren, pedagang harus memahami bagaimana mereka berperilaku. Dengan memahami karakteristik tren dan menggunakan stop loss serta pengelolaan uang yang efektif, trader dapat meningkatkan peluang mereka untuk memperoleh keuntungan.