Guru Tegh Bahadur Shaheed Diwas diperingati setiap tahun pada tanggal 24 November. Hari ini memperingati kemartiran Guru Sikh kesembilan, yang dikenal sebagai “Hind ki Chadar” karena pengorbanan dan keberaniannya. Guru Tegh Bahadur tidak hanya mengorbankan dirinya untuk komunitas Sikh tetapi juga untuk umat manusia. Ia memberikan nyawanya untuk melindungi kebebasan karena alasan agama, keadilan kemanusiaan, dan hak-hak dasar yang masih menjadi inspirasi.
Guru Tegh Bahadur lahir pada tanggal 1 April 1621 di Amritsar, Punjab. Guru Hargobind adalah ayahnya, yang merupakan Guru Sikhisme keenam. Guru Tegh Bahadur memperoleh pengetahuan tentang Tuhan sejak usia dini. Dia religius dan menenangkan sejak kecil. Pada 16 April 1664, ia diangkat sebagai Guru Sikh kesembilan.
Guru Tegh Bahadur melakukan perjalanan ke seluruh negeri selama masa hidupnya dan mendirikan gurdwara di banyak tempat. Ia juga mendirikan sebuah kota bernama “Anandpur Sahib”. Karya-karyanya termasuk dalam kitab suci Sikh “Guru Granth Sahib”, yang terdiri dari 115 syair dan himne yang ditulis olehnya.
Penyebab utama kemartiran Guru Tegh Bahadur adalah kebebasan beragama. Pada tahun 1675, Kaisar Mughal Aurangzeb mengeluarkan perintah untuk pindah agama secara paksa. Korban penindasan ini, Kashmiri Pandits, mencari perlindungan pada Guru Tegh Bahadur dan bersumpah untuk mengabdikan hidupnya untuk melindungi Pandits.
Guru Tegh Bahadur menantang Aurangzeb dengan berkata, “Jika kamu bisa membuat saya masuk Islam, orang lain juga akan menerimanya.” Atas langkah beraninya ini, dia ditangkap dan dibawa ke Chandni Chowk di Delhi. Setelah ditahan di penjara selama 4 bulan, penyiksaan ekstrem dilakukan terhadapnya. Tiga muridnya juga menjadi syahid di hadapannya.
Guru Tegh Bahadur digantung sampai mati di Chandni Chowk pada tanggal 24 November 1675. Tempat itu masih dikenal sampai sekarang sebagai “Gurudwara Sis Ganj Sahib”. Kemudian kepalanya dibawa oleh pengikutnya Bhai Jaita ke Anandpur Sahib dan dikremasi.
Pengorbanan Guru Tegh Bahadur menginspirasi Sikhisme dan semua agama. Beliau berjuang demi umat manusia, menyampaikan pesan bahwa setiap jiwa mempunyai hak untuk menjalankan agamanya. Kemartirannya berdampak besar pada perkembangan Guru Gobind Singh dalam meletakkan dasar Khalsa Panth dan standardisasi Sikh untuk memperjuangkan agama dan keadilan.
Di Guru Tegh Bahadur Shaheedi Diwas, orang-orang mengatur doa, kirtan, dan langar di gurdwaras untuk mengenang hari itu. Hari itu menghormati rasa agama, kemanusiaan, dan keadilannya yang sangat berbeda. Acara khusus diadakan di tempat-tempat seperti Gurdwara Sis Ganj Sahib dan Gurdwara Rakab Ganj Sahib.
Temukan gambar, kutipan, shayari, dan keterangan yang menyentuh hati untuk Guru Tegh Bahadur Shaheedi Diwas 2024 untuk menghormati warisannya.
Gambar, Pesan, dan Kutipan Guru Tegh Bahadur Shaheedi Diwas Terbaik
“Mari kita menundukkan kepala untuk berterima kasih kepada Guru Tegh Bahadur Ji yang telah mengorbankan hidupnya demi kebebasan beragama dan kemanusiaan. Keberaniannya mengilhami kita untuk membela kebenaran.”
“Pada Guru Tegh Bahadur Shaheedi Diwas ini, marilah kita mengingat 'Hind di Chadar' yang membela keadilan, keyakinan, dan kesetaraan. Warisannya akan selamanya membimbing kita.”
“Pengorbanan tertinggi Guru Tegh Bahadur Ji mengajarkan kita pentingnya berdiri teguh dalam keyakinan kita. Mari kita menghormati kemartirannya hari ini.”
“Kehidupan Guru Tegh Bahadur Ji adalah mercusuar dari sikap tidak mementingkan diri sendiri, keberanian, dan pengabdian. Pada hari ini, marilah kita berikrar untuk mengikuti jalan kebenarannya.”
“Shaheedi Diwas mengingatkan kita akan pengorbanan terbesar Guru Tegh Bahadur Ji bagi mereka yang tertindas. Mari kita hormati keberanian dan keyakinannya.”
“Kemartiran Guru Tegh Bahadur Ji adalah pengingat abadi bahwa keberanian sejati terletak pada menjunjung kebenaran, apa pun konsekuensinya.”
“Pada hari yang sakral ini, mari kita merenungkan ajaran Guru Tegh Bahadur Ji tentang kerendahan hati, kesetaraan, dan pelayanan kepada umat manusia.”
“Guru Tegh Bahadur Ji berdiri sebagai tameng bagi kaum tertindas, mengorbankan nyawanya untuk melindungi hak kebebasan beragama. Mari kita salut semangatnya hari ini.”
“Pengorbanan Guru Tegh Bahadur Ji adalah pelajaran tentang keberanian, tidak mementingkan diri sendiri, dan keyakinan. Semoga ajarannya menerangi jalan kita.”
“Hari kesyahidan Guru Tegh Bahadur Ji mengingatkan kita untuk bersatu demi kebenaran, perdamaian, dan keadilan. Pengorbanannya adalah cahaya penuntun kami.”
Salam, Harapan, Shayari, dan Keterangan Instagram Terbaik
“Mari kita memberi penghormatan kepada keberanian Guru Tegh Bahadur Ji yang tak tertandingi, yang memberikan hidupnya demi martabat dan kebebasan orang lain.”
“Shaheedi karya Guru Tegh Bahadur Ji mengajarkan kita untuk merangkul cinta, toleransi, dan pengorbanan demi kebaikan yang lebih besar. Mari kita wujudkan prinsipnya.”
“Pada Shaheedi Diwas ini, mari kita hormati pelindung iman, Guru Tegh Bahadur Ji, yang menginspirasi generasi-generasi dengan pengorbanannya.”
“Kehidupan Guru Tegh Bahadur Ji adalah bukti kekuatan iman dan kebenaran. Mari kita berusaha untuk mengikuti teladannya dalam kehidupan kita.”
“Menghormati pengorbanan besar Guru Tegh Bahadur Ji yang menyerahkan nyawanya demi kebebasan beragama dan kemanusiaan. Warisannya tetap hidup di hati kami.”
“Kemartiran Guru Tegh Bahadur Ji bukan sekedar pengorbanan tetapi pesan cinta, keadilan, dan kemanusiaan. Mari sebarkan ajarannya hari ini dan setiap hari.”
“Guru Tegh Bahadur Ji membela kaum tertindas, menunjukkan kepada kita arti sebenarnya dari keberanian. Pengorbanannya adalah inspirasi abadi kami.”
“Pada Shaheedi Diwas ini, semoga ajaran Guru Tegh Bahadur Ji menginspirasi kita untuk menjalani kehidupan penuh kasih sayang, kesetaraan, dan keyakinan yang tak tergoyahkan.”
“Pengorbanan terbesar Guru Tegh Bahadur Ji mengingatkan kita untuk tidak takut menghadapi ketidakadilan. Mari kita meneruskan warisan keberaniannya.”
“Semoga Shaheedi Diwas karya Guru Tegh Bahadur Ji mengingatkan kita untuk membela kebenaran, keadilan, dan kemanusiaan. Pengorbanannya adalah mercusuar harapan bagi semua orang.”
Baca Juga: Lachit Diwas 2024 Keinginan, Gambar, Pesan, Kutipan, Salam, Clipart dan Keterangan