Survei terbaru yang dilakukan oleh IIM-Ahmedabad mengungkapkan bahwa laki-laki adalah pembelanja terbesar dalam belanja online, bukan perempuan. Survei tersebut, yang melibatkan 35.000 responden di 25 negara bagian, menemukan bahwa laki-laki menghabiskan rata-rata ₹2.484 untuk berbelanja online, 36% lebih tinggi dibandingkan ₹1.830 yang dibelanjakan oleh perempuan. Laporan bertajuk 'Saluran Ritel Digital dan Konsumen: Perspektif India' ini ditulis oleh Pankaj Setia, Swanand Deodhar, dan Ujjwal Dadhich.
Berdasarkan data dalam laporan tersebut, 47% pria dan 58% wanita berbelanja pakaian fesyen, sementara 23% pria dan 16% wanita berbelanja perangkat elektronik secara online. Menariknya, kota-kota Tier-2 seperti Jaipur, Lucknow, Nagpur, dan Kochi diketahui menghabiskan 63% lebih banyak untuk fashion dan 21% lebih banyak untuk perangkat elektronik online, dibandingkan kota-kota lain.
Laporan tersebut juga menyimpulkan bahwa konsumen di kota-kota Tier-2 memiliki pengeluaran per kapita tertinggi dalam hal belanja eksklusif untuk produk fesyen dan pakaian, meskipun proporsi pembeli eksklusif lebih tinggi berasal dari kota-kota Tier-3 dan Tier-1. Selain itu, konsumen dari Tingkat 2, 3, dan 4 diketahui menghabiskan masing-masing ₹1.870, ₹1.448, dan ₹2.034.
Selain itu, metode pembayaran yang disukai untuk belanja online adalah 'Cash on Delivery', dengan 87% konsumen memilihnya saat membeli produk fesyen dan pakaian.
Peneliti Swanand Deodhar menjelaskan kepada Times of India bahwa temuan ini dapat dikaitkan dengan median pendapatan dan daya beli laki-laki dan perempuan. Pankaj Setia juga menyebutkan bahwa belanja online mengalami peningkatan yang signifikan setelah tahun 2020 karena pandemi.
Secara keseluruhan, laporan ini menyoroti tren dan pola belanja online di India, serta memberikan wawasan berharga mengenai perilaku konsumen di berbagai demografi dan lokasi geografis.